30 November 2016

Nusantara Bersatu NKRI Kritis

Judul spanduk yang "Menarik" foto; sonni hadi)
Gasibu,(Majalahmahardika.com).-Massa dari berbagai golongan, agama, aparat polri, militer, tumpah ruah menyemut di lapangan gasibu Jl Dipenogoro tepat kantor Gubernur Jabar, pada acara Nusantara Bersatu NKRI. (30/11).
Indonesia bersatu NKRI (Ft Sonni Hadi)

Kegiatan yang melibatkan para aparatur negara tersebut, tercatat sebagai yang pertama para pesertanya terdiri dari militer dan polri juga masyarakat umum. Semuanya dengan memakai tanda pita merah putih di ikat di kepala.

Pemandangan tentara dengan uniform resmi dan polisi dengan pakainan dinasnya, baru kali ini terlihat membaur dengan mengingat kepala masing masing oleh pita merah putih. Hal tersebut mengingatkan tentara atau pejuang kemerdekaan 1945 atau dalam acara tunil, tujuhbelasan agustus.

Namun demikian ini bukan merupakan tandingan dari jumlah para pengunjuk rasa sebelumnya, juga bukan merupakan pamer kekuatan dengan mengetengahkan judul "Indonesia Bersatu" Hal ini merupakan kepedulian sebagian besar masyarakat indonesia tetap bersatu tidak terpecah belah. Oleh berbagai provokasi yang mengarah kepada perpecahan.
Islam Itu Bersih poster yang dibawa paea santri (Ft ;Sonni Hadi)

Suasana yang cukup tenang dan terpimpin tersebut, diatur dengan apik tanpa teriak teriak. Bahkan ketika para petinggi berorasipun, tenang tenang saja.


Gubernur Jabar yang pertama melakukan orasinya, menginginkan bahwa masyarakat Jawa barat tetap bersatu mempertahankan NKRI utuh. Karena menurutnya, Indonesia adalah negara terkaya dan nomor satu di dunia yang memiliki bahasa daerah lebih dari 600 bahasa.
Band legendaris Koesplus, semarakkan Indonesia Bersatu di Lapangan Gasibu Bandung 30/11-16) ft;Sonni Hadi

Sementara itu acara tersebut diselaraskan dengan menampilkan band legendaris Koesplus, secara terus menerus melantunkan lagu Nusantara dari berbagai volume.

Wartawan   : Fujianto
Deskeditor  : Sonni Hadi

17 Oktober 2016

Jabar Sementara Memimpin Hari Pertama

Atlet poli Peparnas XV (Ft:Fujianto)
Bandung, (Majalahmahardika).- Jabar sapu bersih hari pertama bowling ball, Dede Siti Syaadah  rebut emas , perak  Dwi Widiantoro. Sedangkan perunggu Irvan Adimansyah, semuanya kontingen jabar. Demikian juga cabang tolak peluru, medali emas untuk jawa barat setelah mampu mengguli Yosina yang hanya mencapai jarak 7.620 meter sedangkan jawa barat mencapai 7.680 meter.


Tampaknya untuk sementara jawa barat memimpin dengan 7 medali emas 6 perak dan 4 perunggu. Disusul Jawa Tengah dengan perolehan sementara 2 emas 4 perak dan 2 perunggu. Sedangkan urutan ketiga kontingen dari Sumatera Selatan.

Menurut Ketua tim Ka Dispora Sumsel H Ahmad Yusuf Wibowo, emas pertama hasil gemilang atlet Iwan Susanto dengan lompatan sejauh 5.28 meter disusul rekannya menyabet medali perunggu yakni Haliman yang keduanya dari cabang lompat jauh kelas tuna netra. Sedangkan medali emas sumbangan dari cabang lompat jauh atas nama Rica Oktavia dengan jauh lompatan 4,84 meter. Sedangkan sumbangan perunggu atas nama Rohim untuk cabang tolak peluru.


Wartawan : Fujiato
Editor : Yopi SH

15 Oktober 2016

Peparnas Dibuka Menpora di Cuaca Tidak Mendukung

Bandung, (Majalahmahardika).- Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 dibuka menteri pemuda dan olahraga (Menpora ) Imam Nahrawi  Rabu (15/10) sore dengan cuaca tidak mendukung di Stadion Siliwangi, Kota Bandung.
Peserta paralimpic(ft: Sonni Hadi)

Pembukaan acara yang cukup menghibur para penonton, sempat dikejutkan di lokasi VIP dimana pintu gerbang utama masuk. Suara yang cukup keras menyerupai petasan itu membuat para petugas keamanan tertutup maun terbuka berhampuran, dan mendatangi dimana suara terdengar.

Ketika beberapa ruangan kecil diperiksa, ternyata suara cukup keras itu dari sebuah kursi roda yang disandarkan tidak jauh dari pintu kaca, jatuh sehingga menimbulkan suara cukup keras. Ketika penjaga pintu berteriak " Bukan apa apa, kursi roda terjatuh" rupanya milik para peserta yang disimpan tanpa sepengetahuan petugas.

Sementara itu suasana para atlet yang dikawal dan dibantu rekannya untuk hadi dan masuk lapangan upacara, terlihat pada semangat walaupun diguyur hujan rintik rintik. Seluruh kontingen yang hadir pada acara pembukaan sebanyak 33 kontingen.
Atlet Jabar (ft Sonni Hadi)

Peparnas kali ini  mempertandingkan 13 cabang olahraga hingga 24 Oktober 2016. Sebanyak 605 nomor pertandingan dengan total 1.983 atlet dan 718 ofisial yang mengikuti ajang olagraga tersebut

Menurut Imam Nahrawi, kita tidak boleh memandang sebelah mata kepada para atlet difabel. Karena tidak sedikit para atllet tersebut unjuk gigi dan memperjuangkan juga mengharumkan nama indonesia di kancah olahraga internasional. Salah satunya peraih medali perunggu di Brazil Rio de Janero, jelasnya.

Atlet kalimantan Barat (ft Sonni Hadi)
Demikian juga Peparnas XV ini akan menjadi awal yang baik untuk para atlit paralimpik indonesia guna memberikan nilai lebih atau prestasi di Asean para games malaysia tahun 2017 dan 2018 di indonesia.

Keterbatasan fisik bukan merupakan penghalang untuk mendapatkan prestasi, janji pemerintah tidak akan membatasi dan mengecilkan keinginan berprestasi tetapi sebaliknya akan terus mendorong agar mendapatkan yang lebih baik, jelasnya.

Wartawan : Fujianto
Editor: Sonni Hadi

Panitia Peparnas Siapkan Wasit NPCI Hindari Kericuhan

Atlet peparnas selalu mendapat perhatian (ft: sonni hadi)
Bandung, (Majalahmahardika).- Kericuhan dan adu jotos di PON lalu, diharapkan  tidak akan terjadi. Kini sudah diantisipasi untuk tidak terulang kembali. Dengan menyiapkan semua wasit yang sudah direkomendasikan National Paralimpic Committee Indonesia (NPCI), mereka semua memiliki akreditasi penanganan atlet khusus.

Hal tersebut dikatakan Sekretaris Umum PB PON dan Peparnas Ahmad Hadadi, pada keterangan pers. Memang diakui pada bebera event di PON telah terjadi kericuhan antara penonton, atlet, yang diprediksi kurang ketidak tegasan wasit.

Dijelaskan juga bahwa panitia Peparnas XV juga merupakan panitia PON, sehingga kejadian yang tidak seharusnya terjadi merupakan bagian dari contoh untuk tidak terjadi di ajang Peparnas dengan berbagai antisipasi.

Peparnas XV/2016 mempertandingkan 13 cabang olahraga hingga 24 Oktober 2016. Sebanyak 605 nomor pertandingan dengan total 1.983 atlet dan 718 ofisial yang mengikuti ajang olagraga tersebut .

Wartawan:Lilis Natharia
Editor: Yopy SH

23 September 2016

Data Resmi 17 orang tewas teridentifikasi 15 orang hilang Bencana di Garut

Tersapu bandang (Ft Cecep Yusuf M)
Garut, (majalahmahardika.com).- 8 (delapan) dinyatakan tewas jenis kelamin laki laki dan 9 orang jenis kelamin perempuan. Hal tersebut data resmi yang dikeluarkan Korem 062/Tarumanagara. Data tersebut sudah teridentifikasi.


Ke delapan orang yang teridentifikasi di antaranya H Nawawi(65) alamat Asrama Lap Paris, Irsyad Dwi Maulana (8) anak Iis alamat Lap Paris, Rejal (8 bulan) alamat belum diketahui, Oom (70), Solihin (4) kp Cimacan Tarkid, Jana (35) Kp Bojonglarang, Aceng Daryana (35) kel Jayaraga Kec. Tarkid dan Deni (23) Kec. Bayongbong.

Korban tewas wanita di antaranya Iis (35) Asrama Lap Paris, Siti (25) Kp Cimacan Tarkid, Nunung (70) Kp Cibunar, Belum diketahui namanya diperkirakan berusia 38 tahun dari Lap Paris, Revina (7) Lap Paris Tarkid, Nuryati (58) dari Lap Paris, Fitriani (9) Kp Bojong Sudika dan Diana (6) alamat belum diketahui.

Korban hilang berjenis kelamin laki laki di antaranya Ano (60) alamat Kp Cimacan Kec. Tarkid, Feri (40) Kp Cimacan Tarkid, Balita berusia 3 tahun Kp Cimacan Tarkid, Ahmad (4) putra Owang Kp Cimacan Tarkid, Etoy (12) putra Mimih Kp Cimacan Tarkid dan Endan (45) Kel Sukamukti Garut..

Sedangkan yang hilang berjenis kelamin wanita di antaranya Dede Sumiayah (52) Asrama Tarumajada, Oom (52) Kp Cimacan Tarkid, Lena Agustina (18) anak Dede , Kokom (35) istri Feri Kp Cimacan Tarkid, Ane (35) Kel Sukamukti Garut Kota dan Neni Suryani (30) Lap Paris.

Sisakan sampah terbawa bandang (Ft;Cecep YM)
Pencarian korban yang hilang masih terus dilakukan oleh aparat setempat dan bantuan dari berbagai fihak, termasuk warga sekitar turut membantu hingga malam hari.Ratusan aparat dan warga tidakada kelelahan, setiap jengkal tanah dan sisi bantaran sungai tidakluput dari pencarian.

Sementara itu bantuan dari berbagai komunitas terus berdatangan, namun disayangkan di beberapa tempat banyak posko posko "liar" yang menengadahkan dus kosong meminta bantuan kepada para pengendara kendaraan yang menuju arah kawasan bencana. Dikhawatirkan mereka tidak menyalurkan kepada para korban yang memerlukan bantuan.

Wartawan : Cecep Yusuf M)
Desk editor: Yopi SH.

22 September 2016

Nama puluhan korban tercatat


Rata dengan tanah (ft;Cecep Yusup M)
Garut,(Majalahmahardika.com).- Puluhan rumah rusak berat dan tidak sedikit yang rata dengan tanah, akibat terjangan air bah atau banjir bandang di Garut Kota tidak jauh dari Sungai Cimanuk (20/9) lalu. Data yang diperoleh (22/9) mereka yang dirawat di RS Guntur Garut sebanyak 32 orang. Juga beberapa orang masih dinyatakan hilang, namun jumlah pasti belum jelas.
Tinggal puing dan berserakan (Ft:Cecep Yusuf M)
Anda, Frengki, Sambas, Rohyandi, Zaenal,, Entang, Hardi, Mamat, Wahyu,Hilman,Rifal, LeoSunaryo, Rizki, Raisa,M Mizar, Mimin. Jua, Enih, Yayat, Fitri, Siti Anggi, Dedeh, Nana Ratna, Ayu,,Eti, Dian, Empat, Lilis Saadah, Yani, Rasih, Een, dan Mimin M.

Rumah yang menngalami rusak berat di RT01-02 RW 13 ada sebanyak 28 rumah, semuanya tidak bisa dihuni karena selain hancur atap juga tidak sedikit yang rata dengan tanah.
Sedangkan jumlah keseluruhan yang tertimba bencana tidak kurang dari 1.400 rumah rusak dan terganggu aliran listrik, sulit air bersih. Dan makanan sulit diperoleh, terutama mereka yang mempunyai anak anak balita.

Wartawan: Cecep Yusuf Mulyana
Desk editor: Yopi SH







Korban Bencana Garut-Sumedang Masih Dicari

 Garut,(Majalahmahardika.com).- Belasan orang tewas tersapu banjir bandang, beberapa orang hilang. Demikian Kepala Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Haryadi W kepada wartawan Majalahmahardika.com Fujianto di kawasan bencana.

Terseret arus air bandang (Ft:Fujianto)
Saat terjadi bencana beberapa jam kemudian masyarakat dan tim bantuan dari berbagai fihak telah menemukan sedikitnya 15 korban jiwa, ditemukan sudah menjadi mayat di antara reruntuhan dan lumpur. Tidak menutup kemungkinan korban tewas akan bertambah, karena yang disebutkan hilang setelah bencana terjadi masih banyak. Kata Haryadi.

Rubuh akibat terjangan air bandang (Ft:Fujianto)
Data akurat masih belum jelas, karena beberapa fihak masih melakukan identifikasi kerjasama dengan warga setempat. Namun tidak dipungkiri sedikitnya 500 Kepala keluarga yang diduga keras terkena dampak bencana tersebut.

Sampah parit nyangkut di tiang jembatan (ft:Fujianto)
Ratusan relawan serta masyarakat kawasan bencana, setelah air surut hari Rabu (21/9) terus melakukan pencarian korban korban yang masih dinyatakan hilang oleh keluarganya yang kini berada di barak pengungsian.

Menurut Usman (52) yang selamat karena terhalang oleh tanggul di bantaran Sungai Cimanuk, sebelum terjadi banjir bandang terdengar suara gemuruh air dari hilir tidak seperti biasanya. Warga setempat yang masih terbangun, berusaha menjauh namun banyakyang tidaksempat menyelamatkan diri karena terpaan air bercampur tanah merah juga batang kayu sangat cepat menerjang.

Selain di Kabupaten Garut, bencana juga terjadi di kawasan Sumedang, di sekitar Desa Cimareme kabupaten Sumedang (20/9) menjelang dini hari. Bencana di kawasan ini longsor bahkan badan jalan di Cadas Pangeran terbelah dua. Sehingga arus lalulintas terganggu dan mengalami kepadatan hingga kota Sumedang dan Tanjungsari.

Untuk sementara data korban yang diperoleh di antaranya:

Dapur umum untuk para pengungsi siap siaga (Ft:Fujianto)
A. Korban jiwa dan org Hilang all:

Korban Jiwa yg dievakuasi ke  RS Kesrem Guntur sbb :
H. Nawawi 65 tahun kec Tarogong kidul, Iis dan anaknya Bayi laki laki a.n Rezal ( 8 bln )

Nunung 60 tahun kec tarogong kidul, Deny, 25 tahun kp Sasak besi ds Mulya sari kec Bayongbong tewas tertimpa abrasi pinggiran sungai Cimanuk. Oom (70 thn )kec tarogong kidul Nani kp leuwidaun kec tarogong kidul Ahmat Solihin ( 4 thn )almt kp bokong sidika ds haurpanggung kec tarkid, Irsad dwi maulana ( 8 thn ) Anue ( 35 thn ) Endang Ramdani( 45 thn )almt kp sidangheula ds sukamantri kec Garut kota

Korban Hilang
1. Sdr yayat (kp kikisik kelurahan sukakarya kec tarogong kidul )
2. Sdri nani ( kp jayaraga tarogong kidul )
3. 16 org karyawan MDL jln guntur melati ds haurpanggung kec tarkid
4. Warga lapang paris
Rois (40 thn) Risqi 9 thn) Novi 17 thn) Resal (4 bln) Vina (7 thn) Fajri (4 thn) Rijki (20 thn)  Santi (39 thn) Neny Suryani (35 thn) Irsyad Dwi Maulana (9 thn) Iis Saryah Entin Kartini
5. 3. Org Kp Tajug kec tarogong kidul


Wartawan : Fujianto
Desk editor: Yopie SH

02 Juli 2016

Komunitas Briker 122 bagikan Tajil di Patung Ajat

Bagikan tajil (ft:Fujianto)
Bandung, (Majalahmahardiika).- Sedikitnya 500 botol minuman segar Teh Pucuk Harum, dibagikan kepada setiap pengendara yang berhenti di persimpangan saat azan magrib berkumandang, oleh sekelompok komunitas briker frequensi 141.220 MHz di persimpangan Jalan Tamblong, Jl Sumatera, Jl Bungsu Bandung, (Sabtu 02/7/2016).


Menurut para briker tersebut di antaranya Obet, Io, Obe minuman segar yang dibagikan tersebut adalah hasil kerjasama antara para briker yang biasa mangkal di frequensi 141.220 MHz dengan perusahaan minuman.

Hal tersebut merupakan bagian aksi sosial yang sering dilakukan oleh komunitas tersebut, dan merupakan kalenderan aksi sosial. Dalam ini penggagas aksi sosial dimotori olehMarsel, Semut, Kenken. Pada dasarnya di bulan suci ramadhan ini ingin berbagi dan memberi sedikit rizki kepada mereka yang berada di jalan tidak sempat berbuka puasa di rumah atau di tempat lain, karena dalam perjalanan.

Komunitas briker freq 141.220 MHz bagikan tajil ( #ft: Fujianto )
Konon kegiatan aksi sosial ini, bukan di bulan suci saja, karena setiap ada bencana, komunitas tersebut selalu mengirimkan bantuan. Baik dukungan moral maupun moril.

Menurut Io, kami tidak bisa memberi lebih hanya pembuka puasa saja. Mudah mudahan dapat diterimaoleh mereka yang sedang dalam perjalanan, katanya. (Fujianto)

30 Juni 2016

Kapolri, Cegah Ormas Ormas Swiping

Gubernur Jabar tanya kesiapan Bankom kepada Ketua RAPI Bandung Yetty Katmawati (ft:Sonni Hadi)
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, menekankan untuk semua jajaran yang terlibat dalam operasi ramadniya 2016, supaya mencegah para ormas yang melakukan swiping. Tindak dengan ketentuan yang berlaku, karena Ops Ramadniya ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang mudik maupun arus balik.

Pasukan Dakhura (ft:Sonni Hadi)
Unit Satwa Polrestabes Bandung(ft:Sonni Hadi)
 Hal tersebut disampaikan oleh inspektur upacara (Irup) Gubernur Jabar Achmad Heryawan pada apel gelar pasukan Kamis (30/6/2016) di lapangan Tegallega Bandung.
Operasi Maradniya 2016 kali ini melibatkan sedikitnya 30 ribu personil dari berbagai kesatuan Polri, TNI, Dishub instansi terkait serta organisasi sosial seperti Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI).

Dijelaskan juga, amanat tertulis Kapolri, kegiatan pengamanan dipusatkan di beberapa titik atau lokasi peribadatan dengan aman dan nyaman. Demikian juga memberikan rasa aman bagi masyarakat yang akan melaksanakan mudik dapat berlangsung lancar serta tertib.
Selain memberikan rasa aman kepada masyarakat juga mendapat perhatian terhadap kejahatan konvensional merupakan prioritas selama berlangsung Ops Ramadniya.
Ops Ramadniya 2016 dilaksanakan selama 16 hari, dimulai tanggal 30 Juni 2016 sampai 15 Juli 2016.
reporter  : Fujianto
             : Yena Lesmana
             : Redaktur: Yopi S Hadi
Regu Dalmas Polrestabes Bandung (ft:Sonni Hadi)

25 Maret 2016

Jihandak Polda Jabar Amankan Area dekat Gereja

foto: yetty K
Jalan Kawaluyaan, (Majalahmahardika). Tim Jihandak (Penjinak Bahan Peledak) Polda Jabar,  amankan sebuah benda yang berisikan kabel kabel serta batere juga beberapa  barang lainnya yang tidak jelas untuk apa gunaannya, jumat di dekat rumah Nomor 12 Jalan Kawaluyaan RW 06 Kecamatan Buah Batu Bandung.


Menurut Kapolsek Buah Batu Kompol Euis Yuningsih ketika dimintai keterangan tidak jauh di tempat kejadian perkara, bahwa benda yang dicurigai berisi bahan peledak tersebut ata di isuekan sebagai "Bom", pertama  ditemukan oleh Tamrin Hutapea yang kebetulan saat itu melewati jalan Kawaluyaan sekitar  pukul 10.40 wib melihat benda berbentuk kotak berwarna kuning keemasan. Karena tersirat yang mencurigakan itu seperti banyak diberitakan diberbagai media akhrya mencoba mendekat.

Foto:Yetty K
Ketika dihampiri terlihat ada beberapa kabel berwarna menjulur keluar dan juga terlihat batere. Karena lokasi penemuan benda tersebut tergeletak di parit  dan tidak jauh dari gedung Gereja GBKP, dikhawatirkan "bom' sebagaimana dikhawatirkan oleh beberapa jemaat tidak jauh dari lokasi tersebut.

Akhirnya penemuan tersebut dilaporkan ke Polsek Buah Batu Bandung dan tidak lama kemudian beberapa anggota membatasi penemuan benda yang masih tergeletak dengan tanda pita polisi ( Batas Polisi ). Setelah mengamankan area tim Jihandak dengan perlengkapan lengkap tiba di lokasi dan segera mengamankan benda yang dicurigai tersebut.

Saat itu juga setelah meyakini bukan bahan peledak, kotak berwarna kuning emas tersebut dibuka dan isinya hanya beberapa kabel berwarna, batere dan bohlam. Diduga keras barang tersebut dibuang begitu saja dan ada yang iseng.

Foto: Yetty K
Namun demikian menurut Kapolsek, tetap akan dicari tahu siapa yang meletakan benda terebut, yang membuat resah sebagian masyarakat yang berdekatan dengan gereja, yang kebetulan saat itu bertepatan dengan  kenaikan Isa Almasih atau hari raya umat nasrani.(Yetty K)


14 Maret 2016

Alumni SMPN 3 73 Bhaksos ke Pengungsi Banjir Bojongsoang

Alumni SMPN 3 Bandung serahkan sumbangan (ft:ATU)
Dayeuhkolot, (Alumni SMPN 3 Bandung). Ratusan bungkus mie instan, dan bahan pokok lainnya juga berbagai selimut serta pakaian baru, diserahkan langsung keada para korban banjir oleh para alumni SMP Negeri 3 Bandung angkatan 1973. di kawasan Bojongsoang Cijagra Dayeuhkolot Kab Bandung.

Menurut Ratu Nuri Sophia kegiatan bhakti sosial yang dilaksanakan alumni SMP Negeri 3 Bandung angkatan 1973 atau lebih dikenal  "373" merupakan bhakti sosial rutinitas hasil penggalangan dana dari para alumni angkatan 73, serta beberapa donatur tetap.

Kegiatan serupa yag sudah menjadi kalenderan atau rutinitas dilaksanakan para alumni, adalam menjambangi beberapa panti jompo panti asuhan serta membantu membersihkan beberapa mushola , masjid dan tempat peribadatan yang berada di kota Bandung yang dinilai perlu mendapat bantuan.

Menurut Ratu Nuri Sophia salah satu penggagas kegiatan sosial tersebut, dan beberapa alumni lainnya yang saat itu menyerahkan bantuan di antaranya Hanny Zuwinar Juwita Liana.. Dian Sriediani.. Cucun Sunarya.. Atty kusumah. Mulyansah. Selain yang utama yakni sosial, juga  salah satunya mengisi waktu dan ingin berbagi dengan menyumbangkan tenaga sedikit rijki yang sudah diterima. Dari kegiatan kegiatan nyata tersebut, ternyata tidak sedikit yang merespon tanpa pamrih dan tanpa diminta.
Perangkat sholat yang sudah dicuci bersih (Ft:ATU)

Teman teman teteh dan akang akan, dari beberapa utusan angkatan alumni SMPN 3 Bandung, tidak sedikit yang melibatkan diri dan menyisihkan haknya untuk dibagikan kepada mereka yang berhak.

Hal lain yang unik adalah tercetusnya ide yang mungkin selama ini belum pernah dilakukan oleh komunitas apapun atau perkumpulan apapun. Seperti "Gerakan Mushola" Kalau sepintas membaca kalimat judul , tampaknya berasosiasi hal lain,  yang namanya gerakan identik dengan berbagai protes , usul, dan lainnya. Namun apa yang disebut gerakan mushola, bagi angktan 3'73 ini adalah membersihkan lahan di lingkungan mushola sampai kepada mencuci semua perangkat sholat seperti sajadah, mukena, sarung dan bersih bersih.

Ternyata kata mereka, enteng tapi selalu terlewatkan. Padahal, mushola tempat bersujud siapa pun di sinilah tempatnya dan tentu harus bersih "Suci" tidak najis. (Sonni hadi)