25 Maret 2016

Jihandak Polda Jabar Amankan Area dekat Gereja

foto: yetty K
Jalan Kawaluyaan, (Majalahmahardika). Tim Jihandak (Penjinak Bahan Peledak) Polda Jabar,  amankan sebuah benda yang berisikan kabel kabel serta batere juga beberapa  barang lainnya yang tidak jelas untuk apa gunaannya, jumat di dekat rumah Nomor 12 Jalan Kawaluyaan RW 06 Kecamatan Buah Batu Bandung.


Menurut Kapolsek Buah Batu Kompol Euis Yuningsih ketika dimintai keterangan tidak jauh di tempat kejadian perkara, bahwa benda yang dicurigai berisi bahan peledak tersebut ata di isuekan sebagai "Bom", pertama  ditemukan oleh Tamrin Hutapea yang kebetulan saat itu melewati jalan Kawaluyaan sekitar  pukul 10.40 wib melihat benda berbentuk kotak berwarna kuning keemasan. Karena tersirat yang mencurigakan itu seperti banyak diberitakan diberbagai media akhrya mencoba mendekat.

Foto:Yetty K
Ketika dihampiri terlihat ada beberapa kabel berwarna menjulur keluar dan juga terlihat batere. Karena lokasi penemuan benda tersebut tergeletak di parit  dan tidak jauh dari gedung Gereja GBKP, dikhawatirkan "bom' sebagaimana dikhawatirkan oleh beberapa jemaat tidak jauh dari lokasi tersebut.

Akhirnya penemuan tersebut dilaporkan ke Polsek Buah Batu Bandung dan tidak lama kemudian beberapa anggota membatasi penemuan benda yang masih tergeletak dengan tanda pita polisi ( Batas Polisi ). Setelah mengamankan area tim Jihandak dengan perlengkapan lengkap tiba di lokasi dan segera mengamankan benda yang dicurigai tersebut.

Saat itu juga setelah meyakini bukan bahan peledak, kotak berwarna kuning emas tersebut dibuka dan isinya hanya beberapa kabel berwarna, batere dan bohlam. Diduga keras barang tersebut dibuang begitu saja dan ada yang iseng.

Foto: Yetty K
Namun demikian menurut Kapolsek, tetap akan dicari tahu siapa yang meletakan benda terebut, yang membuat resah sebagian masyarakat yang berdekatan dengan gereja, yang kebetulan saat itu bertepatan dengan  kenaikan Isa Almasih atau hari raya umat nasrani.(Yetty K)


14 Maret 2016

Alumni SMPN 3 73 Bhaksos ke Pengungsi Banjir Bojongsoang

Alumni SMPN 3 Bandung serahkan sumbangan (ft:ATU)
Dayeuhkolot, (Alumni SMPN 3 Bandung). Ratusan bungkus mie instan, dan bahan pokok lainnya juga berbagai selimut serta pakaian baru, diserahkan langsung keada para korban banjir oleh para alumni SMP Negeri 3 Bandung angkatan 1973. di kawasan Bojongsoang Cijagra Dayeuhkolot Kab Bandung.

Menurut Ratu Nuri Sophia kegiatan bhakti sosial yang dilaksanakan alumni SMP Negeri 3 Bandung angkatan 1973 atau lebih dikenal  "373" merupakan bhakti sosial rutinitas hasil penggalangan dana dari para alumni angkatan 73, serta beberapa donatur tetap.

Kegiatan serupa yag sudah menjadi kalenderan atau rutinitas dilaksanakan para alumni, adalam menjambangi beberapa panti jompo panti asuhan serta membantu membersihkan beberapa mushola , masjid dan tempat peribadatan yang berada di kota Bandung yang dinilai perlu mendapat bantuan.

Menurut Ratu Nuri Sophia salah satu penggagas kegiatan sosial tersebut, dan beberapa alumni lainnya yang saat itu menyerahkan bantuan di antaranya Hanny Zuwinar Juwita Liana.. Dian Sriediani.. Cucun Sunarya.. Atty kusumah. Mulyansah. Selain yang utama yakni sosial, juga  salah satunya mengisi waktu dan ingin berbagi dengan menyumbangkan tenaga sedikit rijki yang sudah diterima. Dari kegiatan kegiatan nyata tersebut, ternyata tidak sedikit yang merespon tanpa pamrih dan tanpa diminta.
Perangkat sholat yang sudah dicuci bersih (Ft:ATU)

Teman teman teteh dan akang akan, dari beberapa utusan angkatan alumni SMPN 3 Bandung, tidak sedikit yang melibatkan diri dan menyisihkan haknya untuk dibagikan kepada mereka yang berhak.

Hal lain yang unik adalah tercetusnya ide yang mungkin selama ini belum pernah dilakukan oleh komunitas apapun atau perkumpulan apapun. Seperti "Gerakan Mushola" Kalau sepintas membaca kalimat judul , tampaknya berasosiasi hal lain,  yang namanya gerakan identik dengan berbagai protes , usul, dan lainnya. Namun apa yang disebut gerakan mushola, bagi angktan 3'73 ini adalah membersihkan lahan di lingkungan mushola sampai kepada mencuci semua perangkat sholat seperti sajadah, mukena, sarung dan bersih bersih.

Ternyata kata mereka, enteng tapi selalu terlewatkan. Padahal, mushola tempat bersujud siapa pun di sinilah tempatnya dan tentu harus bersih "Suci" tidak najis. (Sonni hadi)