INDRAMAYU, MajalahMahardika – Asap tebal muncul di jalur Pantura Indramayu, Jawa Barat, Kamis (12/10/2023) siang. Akibatnya, mengganggu jarak pandang pengendara kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda motor. Kepulan asap juga terasa pedih di mata, terutama para pengendara sepeda motor.
Pemantauan MajalahMahardika, Kamis (12/10/2023) siang sekitar pukul 10.50 WIB, kabut asap tampak memenuhi jalur Pantura, tepatnya di Desa Kiajaran Kulon, Kec. Lohbener, Kab. Indramayu, Jawa Barat.
Hal itu dampaknya mengganggu penglihatan para pengendara mobil maupun motor. Saat berjalan hendak melintas kabut asap itu pengendara terpaksa harus menurunkan kecepatan yang lebih rendah. Sebab, kabut asap itu mengurangi jarak pandang serta terkadang membuat mata pedih.
“Lumayan mengganggu perjalanan dengan adanya kabut asap itu. Jarak pandang terhalang asap putih yang terkadang pedih di mata,” ujar Slamet, 48 salah seorang pengemudi truk dihubungi MajalahMahardika.com saat beristirahat di Kecamatan Losarang, usai melewati kabut asap.
Setelah diamati, munculnya kabut asap tebal itu ternyata berasal dari pembakaran jerami. Rupanya, beberapa orang sehabis memanen padi di sawah berupaya memusnahkan limbah jerami yang cenderung menumpuk.
Jika dibiarkan limbah jerami itu bisa mengganggu operator traktor saat membajak sawah pada musim tanam rendeng atau musim penghujan. Hendak dipindah ke tempat lain memerlukan biaya atau tenaga. Cara sederhana yang dinilai praktis dan murah pun dicari, hingga pilihannya tumpukan jerami itu diputuskan dibakar.
“Tidak ada pilihan lain, kecuali membakar jerami itu supaya tidak mengotori hamparan sawah yang akan dioleh pada musim tanam rendeng nanti,” ujar Mang War, 52 dijumpai di sekitar lokasi pembakaran.
Ironisnya, pembakaran limbah jerami itu tidak dilakukan pada satu titik saja. Terdapat beberapa titik pembakaran jerami. Hal itu membuat kepulan asap dari jerami yang dibakar cukup tebal. Ditopang hembusan angin yang cukup kencang menjadikan asap tebal tadi dengan cepat menyebar ke mana-mana mengikuti arah angin.
“Terbangnya asap tebal itu sulit dikendalikan. Pastinya, asap tebal itu bergerak liar mengikuti kemana arah angin berhembus,” ujar Toto, 61 pengendara sepeda motor. (Asep AS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar