Bandung, (majalahmahardika).– Sejak kemarin Kamis, jasa tukar uang baru pecahan Rp 2.000, 5.000 10.000 mulai bermunculan dan berjejer sepanjang jalan Braga, Suniaraja dan wastu kencana tidak jauh dari bank Indonesia BI. Bahkan diawasi oleh beberapa anggota polisi.
Tukar uang baru diminati pemudik di Jl Wastukencana Bandung |
Sudah menjadi tradisi, setiap menjelang lebaran dan tahun baru, para penjual jasa tukar uang pecahan yang masih baru, bermunculan. Hal tersebut karena banyak peminatnya terutama mereka yang akan mudik dan lebaran di kampung.
Menurut Ny. Hasibuan yang turut menjual jasa uang baru di Jalan Wastukencana Bandung, jasa yang dibilang setahun sekali itu lumayan laku keras dan dapat mengantongi keuntungan sehari antara Rp200 ribu hingga 500ribu rupiah.
Untuk setiap seratus ribu, biasanya dilebihi Rp10.000 tergantung nego. Konsumennya bukan saja yang akan mudik namun juga banyak dari kota Bandung. Rata rata setiap penukaran uang itu paling sedikit Rp100.000 dan paling banyak diminati pecahan Rp2.000, katanya
H. Mansur (51) yang kebetulan pegawai PNS di kawasan Jalan Wastu kencana, mengatakan dirinya sengaja mengambil uang dari ATM untuk menukar uang pecahan Rp2.000, selain untuk memberi kepada anak anak di tetangganya dan saudara saudaranya juga. Bahkan ia mengaku menukar uang pecahan Rp2.000 dan Rp5.000 sebanyak Rp4.000.000, khusus persiapan dan senang menyimpan uang baru yang masih wangi, jelasnya.
Secara tidak langsung, maraknya para penjual jasa tukar uang baru tersebut, diawasi oleh pihak kepolisian tanpa diminta. Diduga kesiapan anggota polisi untuk menjaga hal yang tidak diinginkan , karena setiap penjaja uang tersebut berdiri dengan tas penuh uang baru dan menawarkan kepada setiap pengendara kendaraan.
Secara tidak langsung, maraknya para penjual jasa tukar uang baru tersebut, diawasi oleh pihak kepolisian tanpa diminta. Diduga kesiapan anggota polisi untuk menjaga hal yang tidak diinginkan , karena setiap penjaja uang tersebut berdiri dengan tas penuh uang baru dan menawarkan kepada setiap pengendara kendaraan.
Dikhawatirkan, ada pelaku kejahatan yang melakukan aksi jahatnya dengan cara menjambret atau modus lainnya,(rh)
Wartawan: Ratih
Majalah mahardika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar